Serombongan murid sekolah dasar berkerumun di sebuah stand di Green Fest, festival lingkungan di Jakarta, sebulan lalu. Mereka sibuk memilih-milih pin. Harga pin Rp 1.000 itu relatif tak memberatkan anak-anak tersebut. Tapi dengan uang itu mereka sudah membantu 1001buku memasyarakatkan buku.
Perkumpulan 1001buku--didirikan pada Mei 2002 oleh Upit Djalins, Ida Sitompul, dan Tanti Soekanto, para ibu yang peduli pada minat baca anak-anak--adalah salah satu gerakan memasyarakatkan buku yang marak beberapa tahun terakhir. Contoh lain: Yayasan Bunda Yessy, yang didirikan Yasmine Yessy Gusman, aktris 1970-an. Mereka mengumpulkan dan menyebarkan bahan bacaan kepada anak-anak yang kurang beruntung melalui taman-taman bacaan. Donaturnya bisa instansi pemerintah, perusahaan swasta, atau perorangan.
1001buku punya cara unik untuk mengumpulkan buku. "Kami punya book drop box (kotak penampungan buku)," ujar penanggung jawab kegiatan 1001buku, Agus Rahmat Hidayat, yang ditemui Tempo di Green Fest. Kotak untuk menampung buku sumbangan dermawan itu diletakkan di sembilan lokasi di Jakarta, di antaranya kantor-kantor perusahaan swasta. Dengan cara ini, kata Rahmat, didapat sekitar 500 buku dalam sebulan.
Selain itu, 1001buku menjalin kerja sama dengan penerbit-penerbit buku dan majalah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Yessy cs. Tapi Yessy cs tidak menghimpun buku dengan kotak penampungan. "Sempat terpikir, tapi belum kami lakukan," ujar Wina, asisten Yessy, di Taman Bacaan Namira di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu dua pekan lalu.
Dengan cara itu, ribuan bahkan jutaan buku terkumpul, lalu disebar ke taman-taman bacaan di berbagai daerah di seluruh Indonesia. "Kami telah mengirim ke 200 taman bacaan anak dari Aceh sampai Papua," ujar Rahmat, yang sehari-hari bekerja di satu penerbit di Jakarta. Setahun, 1001buku mengirim sekitar 3-4 kali kepada taman bacaan yang mengajukan permintaannya melalui situs 1001buku.
Yayasan Yessy, yang didirikan pada Desember 1999, telah mengirim buku ke 400 taman bacaan di luar Jakarta dan sekitar 100 taman bacaan di Jakarta. Taman bacaan di Jawa yang paling sering minta bantuan, sedangkan dari luar Jawa sekitar tiga bulan sekali. Tiap bulan total bisa 20 taman bacaan. Jika permintaan disetujui, tiap taman bacaan mendapat bantuan 100 buku. Yayasan memprioritaskan taman bacaan di perkampungan terpencil, lingkungan kumuh, dan untuk anak-anak kurang beruntung. Bagaimana mengenalinya lewat surat? "Dari bahasa dan tulisan suratnya yang (relatif) kurang baik, serta alamat pengirim," ujar Wina.
Meski mudah menghimpun bantuan, ada saja kendalanya. Yang dihadapi 1001buku di antaranya adalah dana dan sumber daya manusia. Beberapa waktu sebelumnya, kata Rahmat, banyak donatur yang berniat memberi dana. Tapi karena ogah ribet dengan pertanggungjawaban keuangan, perkumpulan ini hanya menerima bantuan buku. Lama-lama pengiriman memerlukan biaya yang tidak sedikit. Apalagi makin lama biaya pengiriman makin mahal. "Jadi telat (menyadari), setelah dipikir-pikir perlu (dana) juga," kata Rahmat.
Yang membuat 1001buku bertahan tanpa menerima bantuan dana adalah karena perusahaan penyumbang buku sekaligus diminta membiayai ongkos pengiriman. Beberapa perusahaan ekspedisi, seperti RPX/FedEx, juga Asosiasi Logistik Indonesia, digandeng.
Dana dirasakan perlu karena urusan 1001buku tak melulu menghimpun, menyortir, dan mendistribusikan bantuan. Setidaknya saban bulan mereka mendatangi taman bacaan penerima bantuan. Untuk mengakali kesulitan dana, yang biasa dilakukan adalah nebeng kesempatan penggiat 1001buku yang dinas luar kota. "Yang dinas luar kota sekalian nyambangi taman bacaan di daerah," kata Rahmat. Cara komunikasi melalui milis dan situs juga dimanfaatkan.
Kesulitan lainnya adalah keanggotaan 1001buku yang sifatnya sangat cair. Beberapa tahun lalu perkumpulan ini tidak terstruktur, tak punya ketua. Yang ada cuma penanggung jawab kegiatan. Anggotanya keluar-masuk dengan mudah. Lantaran itu, Rahmat mengaku kesulitan mendapatkan penggiat yang berkomitmen kuat pada kegiatan perkumpulan, juga bantuan dan kerja sama dari instansi pemerintah. Untung, banyak perusahaan swasta tak terlalu peduli dengan keadaan ini. Agar kesulitan tak berlanjut, tahun lalu perkumpulan ini mendirikan yayasan.
Kesulitan membangun jejaring dengan pemerintah tak dialami Yayasan Yessy. Yessy bahkan kerap diundang pejabat pemerintah daerah untuk mendapatkan dan menyebar buku. Tahun lalu yayasan ini mendapat bantuan Rp 25 juta dari Departemen Pendidikan Nasional. Perusahaan swasta seperti Bank Niaga, misalnya, pernah memberikan sejuta buku.
Hanya, soal sumber daya manusia, setali tiga uang dengan 1001buku. "Sumber daya kami terbatas," kata Yessy, Sabtu dua pekan lalu, melalui telepon. Sumber daya yang terbatas ini sangat terasa pengaruhnya pada 2004. Yayasan Yessy, yang memiliki 13 taman bacaan di Jakarta dan Depok, tak mampu bertahan dengan mengandalkan tenaga pembimbing yang dibayar yayasan tiap bulan. "Beberapa pembimbing menikah dan keluar," ujar Wina.
Bersamaan dengan itu, yayasan juga kesulitan membayar pembimbing. Tapi ada berkah terselubung dalam kesulitan itu. Krisis sumber daya orang dan uang membuat penggiat yayasan berpikir menyerahkan taman-taman bacaan kepada masyarakat.
Tawaran itu disambut baik. Dari 13 taman bacaan, empat diambil alih masyarakat. Taman Bacaan Jafan di Depok dan Taman Bacaan Dave, yang berubah nama menjadi Taman Bacaan Alif, di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, malah diambil alih perorangan. Taman Bacaan Jafan diambil alih keluarga Bambang dan sehari-hari dikelola Diani Sari Widura, putri keluarga itu. Sedangkan Alif dikelola Diana Syarifah, pegawai swasta yang mengaku mengambil alih taman bacaan itu karena terinspirasi oleh Yessy.
Diani dan Diana menambah koleksi taman bacaannya dengan merogoh kocek sendiri. "Biasanya beli buku di bazar diskon," ujar Diana. Diana juga harus membayar penjaga taman bacaan yang buka pada sore hari itu. Namun, kewajiban-kewajiban itu dianggap tak mengganggu keuangannya karena tak rutin membeli buku dan mendapat bantuan buku dari teman-temannya.
Adapun Diani menangani sendiri Taman Bacaan Jafan, yang menempati toko buku dan alat tulis milik keluarganya. Keluarganya melengkapi taman bacaan itu dengan mainan, pensil warna, serta krayon untuk menggambar dan mewarnai. Keluarganya kerap membeli pensil warna dan krayon. Tapi banyak tetangganya yang menyumbangkan buku, majalah. "Banyak juga yang menyumbangkan mainan layak pakai."
* Digunting dari Harian Koran Tempo Edisi 21 Mei 2008
Selasa, 20 Mei 2008
1001 BUKU, Menyebar Buku Hingga ke Papua
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
:: Awal :: Kliping :: Esai :: Resensi :: Tips :: Tokoh :: Perpustakaan :: Penerbit :: Suplemen Khusus :: Buku Baru :: Undang-Undang ::
14 komentar:
eh mba, ko banyakan artikel yang disini ntuh udah aku baca kemaren di koran tempo,,
Saya tinggal di Jombang,sebuah kota kecil di Jawa Timur. Saya melihat di sini minat baca masyarakat mulai tinggi, akan tetapi tidak di barengi dengan daya beli. apabila saya hendak mengajukan pengadaan buku untuk wilayah Jombang kepada pihak pengelola 1001 buku, bagaimanakah prosedurnya?
Mohon infonya,,,,
terima kasih
Luar biasa perjuangan ibu desi dkk dan saya sangat tertarik melihat blog ini, karena satu program kerja kami Ikatan Mahasiswa Papua Semarang adalah pengadaan buku untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Pedalaman Papua. Karena sekolah-sekolah di pedalaman sangat kekurangan buku sehingga perpustakaan sekolah pun tidak ada. Untuk itu seperti apa prosedur menjalin kerja sama dengan dengan pihak pengelolah 1001 buku ? terimakasih
Salam untuk
"1001 BUKU, Menyebar Buku Hingga ke Papua". Saya memiliki beberapa program untuk mengembangkan kampung saya di Manokwari, papua barat. terutama saya ingin mendirikan perpustakaan kecil, program ini karena di lingkungan rumah saya banyak anak-anak yang kesehariannya sepulang sekolah bermain. saya ingin mereka juga senang membaca demi mengembangkan ilmu pengetahuan melalui membaca. tetapi di sini saya memiliki kendala kurangnya buku-buku yang sayamiliki sekarang. dengan adanya
"1001 BUKU, Menyebar Buku Hingga ke Papua" saya mengajukan diri untuk dapat menerima bantuan buku bacaan demi mengembangkan anak-anak di papua barat.
jujur ini saya baru mau membuka perpustakaan setelah saya di wisuda. terima kasih sudah mau meluangkan untuk membacanya...
Assalamu'alaikum,
maaf sebelumnya saya putri dari Lampung. saya bermaksud membuka taman baca untk anak-anak disana agar anak-anak memiliki kegiatan positif sekaligus menambah wawasan, kira-kira bagaimana prosedurnya agar bisa mendapatkan donasi buku?
atas perhatiaanya saya ucapkan terimakasih
assalamulaikum wr wb...
saya petugas TBM wonosari,mohon bantuan ibu 1001 buku menyebar buku hingga ke papua, saya berharap sekali bapak / ibu segan membantu TBM saya dengan menambah koleksi koleksi bukunya,
ada no kontak yang bisa di hubungi? atau silahkan kontak saya 089657537666. sya berminat ngin mendirikan taman baca di desa saya yang masih sangat rendah sdm nya. mohon bantuannya. trims
(BURSA LAPAK BUKU PINTAR ON LINE)
Musim Olimpiade Matematika telah tiba
" Kami Tak Lelah Berbagi Ilmu dan Belajar "
BUKU ASAH ASIH ASUH OTAK MATEMATIKA SERI OLIMPIADE
Persiapan KMNR, OMNVR, OMITS, OSK/OSP, dan OSN 2016
Persiapan IMSO, EMIC, IWYMIC, WIZMIC, IYMC,ON MIPA PT, IMO dan IMC
Yang minat Buku Pintar Ekslusif Seri KSK Matematika Nalaria Realistik
Telah tersedia berbagai level 1- 8, MNR SD Kelas 1- 6 SD, MNR SMP dan Kumpulan soal suplemen Pra Pelatihan Olimpiade Matematika lengkap.
Silahkan order langsung hubungi Ibu Yeni Suryani/ Pak Agrend.
Penulis Buku Alumni IPB Bogor
Please PM atau inbox chat dan bisa sms/call segera ke (Fast Response) nomer HP. 08561321290/08816814598 or PIN BB 5B5D1D3A
Penulis Buku
Ir. Ridwan Hasan Saputra, MSi.
Pelatih Olimpiade Nasional dan Internasional
Juri Kompetisi Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional
Salam Prestasi dan Cerdas Generasi Indonesiaku
(Tim Promo Klinik KPM Bogor)
Assalamualaikum
saya Tri Handoyo
nomer hp: 085832449656
alamat: Jl Masjid Nurul Islam Desa Tanjung Kemuning, Kec. Belitang II Kab. OKU Timur Sumsel
saya seorang tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Tanjung Kemuning berniat mengajukan permohonan bantuan buku referensi untuk lembaga pendidikan di tempat saya bekerja,
untuk menambah koleksi buku di perpustakaan madrasah kami.
jikapun ada buku-buku bacaan untuk anak-anak kami siap menerima.
kami harap ada donatur yang bersedia menyumbangkan bukunya untuk anak-anak kami, untuk menambah ilmu dan pengetahuan.
Terima kasih
Nama: Yunia Indah Setiawati
Alamat: Ds. Jungpasir Rt 2 Rw 3 Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Kp. 59554
Hp: 085641445948
Facebook: Yunia Indah S
Email: yuniaindahs@gmail.com
Saya ataupun desa saya memang belum memiliki perpustakaan. Namun, saya tengah merintis pendirian perpustakaan untuk umum. Memang, tempatnya belum layak karena sementara waktu harus ditempatkan di rumah saya sampai nanti dapat merealisasikan bangunan khusus perpus.
Selama ini, saya hanya mengumpulkan buku satu per satu dari hasil tabungan dan membelinya satu per satu. Namun buku yang tersedia sangatlah minim. Sedangkan lingkungan tempat tinggal kami mayoritas adalah para pelajar mulai dari TK, SD/MI, Madrasah Tsanawiyah, SMK, MA. Sedangkan perpus sekolah di tiap-tiap sekolah juga sama halnya minim buku. para pelajar ini (seharusnya) tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai mata pelajaran sekolah saja. Mereka juga harus mendapatkan pengetahuan tentang hal-hal lain yang tidak didapat di sekolah. Salah satunya adalah dengan membaca buku di perpus.
Di sisi lain, kebutuhan akan buku juga tidak hanya untuk para pelajar, tapi juga untuk masyarakat umum. Tujuan didirikannya perpus ini adalah untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. Terlebih banyak sekali anak-anak di lingkungan saya, dengan harapan mereka dapat menghabiskan atau setidaknya meluangkan waktu untuk membaca di perpustakaan ini.
Untuk itu, sudilah kiranya para donatur untuk bersedia menyalurkan buku-bukunya untuk perpustakaan kami yang masih kecil dan minim buku. Adanya sumbangan buku ini kami harapkan dapat mengembangkan perpustakaan ini dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan kami.
Terima kasih.
Assalamu'alaikum,
Nama : Imam Kurniawan
Alamat : Jl. Swadaya, Desa Gunung Tiga Kecamatan Batanghari Nuban
Kabupaten : Lampung Timur
Provinsi : Lampung
CP : 0857 64281075
maaf sebelumnya saya putra dari Lampung. saya bermaksud membuka taman baca berupa perpustakaan untuk anak-anak disana agar anak-anak memiliki kegiatan positif sekaligus menambah wawasan, kira-kira bagaimana prosedurnya agar bisa mendapatkan donasi buku?
atas perhatiaanya saya ucapkan terimakasih
wassalamu alaikum Wr.Wb
Nama: oki saraswati
Alamat: blok senin, rt002/001 desa panjalin kidul, kec. Sumberjaya-majalengka 45455
No.hp: 08979287542
Email: saraswattyoqie@gmail.com
Fb: oki saraswati
Line: oqie_o2
Twitter: @oqie_o2
Assalamualaikum. Disini saya ingin mengajukan untuk perintisan taman baca masyarakat di daerah tempat tinggal saya. Hal tersebut saya lakukan karena masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang putus sekolah. Oleh karena itu, saya ingin mendirikan taman baca namun terhalang oleh sarana dan prasarana yang ada. Masyarakat disekitar tempat tinggal saya masih sangat kurang terhadap kegiatan gemar membaca karena belum adanya perpustakaan atau toko buku terdekat. Hal tersebut akan membantu saya untuk merintis taman baca di tempat ini dan mengadakan kegiatan gemar baca. sekiranya para donatur berkenan menyumbangkan bantuannya untuk kami.
Terimakasih.
kami tinggal di malang, disini banyak sekali anak-anak kecil yang bersemangat sekali untuk membaca buku bacaan maupun cerita, tetapi sarana buku yang kami milii sangat terbatas mohon sekiranya para donatur berkenan untuk mendonasikan bantuanya untuk kami
Email:syifa_neng@yahoo.com
syukron katsir
saya Dari Lembaga Pendidikan Swastaa di Jakarta Utara tepatnya di dawera Cilincing yaitu SDS KEBON BARU I JALAN KEBON BARU GG IV NO. 25 SEMPER - BARAT CILINCING JAKARTA UTARA MEMBUTUHKAN BUKU - BUKU BACAAN UNTUK PERPUSTAKAAN YANG KAMI PIMPIMPIN,
DEMIKIAN PERMOHONAN INI DISAMPAIKAN ATAS BANTUANNYA DIUCAPKAN TERIMAKASIH.
KEPALA SEKOLAH
SUPARDI.S.Pd.I
No. HP 081294173446 - 021 4407177
Posting Komentar